Senat AS dan Cryptocurrency Wawasan yang Seimbang

Senat AS dan Cryptocurrency Wawasan yang Seimbang

Node Sumber: 3088527

Dalam dinamika politik AS, topik mata uang kripto telah muncul sebagai topik diskusi penting di kalangan anggota parlemen negara tersebut. Wawasan terbaru mengungkapkan perbedaan pendapat yang mencolok di antara para senator AS, dengan kelompok yang menunjukkan dukungan jelas terhadap aset digital, sementara kelompok lainnya menyatakan keberatan atau menentang secara langsung.

Analisis baru-baru ini oleh Stand with Crypto, sebuah kelompok advokasi nirlaba, menyoroti sentimen saat ini di Senat AS. Yang mengejutkan, setidaknya 18 senator telah menyuarakan dukungan terhadap mata uang kripto, menandakan meningkatnya minat terhadap sektor keuangan inovatif ini. Namun, di sisi lain, 30 senator telah mengambil sikap menentang kripto, menyoroti kompleksitas masalah ini dalam lanskap politik.

Yang memimpin tuduhan pro-crypto adalah senator Partai Republik Cynthia Lummis dan Ted Burr. Senator Lummis, yang dikenal karena keterlibatan aktifnya, telah memperkenalkan delapan rancangan undang-undang terkait kripto dan membuat 184 pernyataan publik mengenai masalah ini. Demikian pula, Senator Burr telah vokal dengan delapan rancangan undang-undang dan 24 pernyataan yang menganjurkan integrasi cryptocurrency dalam sistem keuangan AS.

Senator Ted Cruz dan Bill Hagerty, juga anggota Partai Republik, sangat dekat dengan Lummis dan Burr. Upaya kolektif mereka termasuk mengajukan lima RUU dan membuat 92 pernyataan yang mendukung cryptocurrency. Menariknya, dari 18 senator yang menunjukkan dukungan, 14 berasal dari Partai Republik, sementara hanya empat dari Partai Demokrat, hal ini menunjukkan kemungkinan adanya kecenderungan partisan dalam pendekatan terhadap aset digital.

Di sisi lain, kubu oposisi terdiri dari 30 senator, dengan mayoritas 23 anggota Partai Demokrat, lima anggota Partai Republik, dan dua anggota Independen. Pendirian kelompok ini menggarisbawahi kekhawatiran dan tantangan yang dirasakan dalam mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam kerangka keuangan arus utama.

Pemilihan presiden juga mencerminkan kesenjangan ini. Donald Trump, kandidat Partai Republik, dan kandidat independen Robert F. Kennedy Jr. telah menunjukkan kecenderungan untuk mendukung cryptocurrency. Kennedy bahkan menjadikan Bitcoin sebagai tema sentral kampanyenya, dengan mengusulkan undang-undang potensial. Namun, Presiden Joe Biden tampaknya bersandar pada kripto, dengan pernyataan publik yang menunjukkan pandangan hati-hati atau negatif terhadap mata uang digital.

Titik fokus dalam gerakan anti-kripto adalah Senator Elizabeth Warren. Dia telah menjadi kritikus yang vokal, mendukung atau memperkenalkan tiga rancangan undang-undang yang menentang cryptocurrency dan mengeluarkan 76 pernyataan yang menentang aset digital. Langkah signifikannya pada bulan Juli 2023, dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang Anti-Pencucian Uang Aset Digital, menyoroti komitmennya untuk mengatur bidang ini. Undang-undang ini, yang diperkenalkan bersama dengan Senator Joe Manchin, Roger Marshall, dan Lindsey Graham, bertujuan untuk memperketat kontrol atas dompet digital tanpa hak asuh dan memperluas tindakan anti pencucian uang.

RUU Senator Warren mendapat dukungan dari koalisi bipartisan, termasuk sembilan senator dari Partai Demokrat dan seorang senator independen. Dukungan dari ketua komite tingkat tinggi seperti Gary Peters dan Dick Durbin menekankan keseriusan upaya regulasi ini.

Namun, RUU tersebut bukannya tanpa kritik. Kelompok advokasi telah menyampaikan kekhawatiran mengenai kemanjurannya dalam mengatasi penggunaan aset digital secara ilegal. Tema “perang terhadap kripto” yang diusung Senator Warren dalam kampanye pemilihannya kembali dan pernyataannya yang menghubungkan mata uang kripto dengan pendanaan terorisme dan aktivitas terlarang lainnya telah memicu perdebatan, terutama mengingat bukti-bukti yang muncul menunjukkan realitas yang lebih berbeda.

Selain itu, DPR juga terlibat aktif, dengan rancangan yang dirilis pada bulan Juni yang bertujuan untuk membatasi otoritas SEC atas perusahaan kripto dan mengusulkan Federal Reserve sebagai regulator utama untuk stablecoin.

Saat Senat AS membahas kompleksitas mata uang kripto, jelas bahwa topik ini akan tetap menjadi isu yang signifikan dan memecah belah. Beragamnya perspektif di antara para senator menggarisbawahi tantangan dalam menciptakan kerangka peraturan yang menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan. Perdebatan yang sedang berlangsung di Senat ini tidak hanya mencerminkan lanskap aset digital yang berkembang pesat tetapi juga menyoroti peran penting kerja sama bipartisan dalam membentuk masa depan regulasi mata uang kripto di Amerika Serikat.

Stempel Waktu:

Lebih dari Berita CryptoCoin