Kompas: Alat Navigasi Instrumental

Kompas: Alat Navigasi Instrumental

Node Sumber: 3089398

Saat memikirkan alat navigasi yang biasa ditemukan di pesawat terbang, kompas mungkin tidak ada dalam daftar teratas Anda. Lagi pula, sebagian besar pesawat dilengkapi dengan alat navigasi elektronik yang lebih canggih, seperti indikator arah, Sistem Navigasi Inersia (INS) dan Sistem Pemosisian Global (GPS). Bahkan dengan alat navigasi elektronik ini, banyak pesawat masih dilengkapi kompas magnetik.

Apa itu Kompas?

Kompas adalah perangkat magnetis yang menunjukkan arah mata angin. Dikenal juga sebagai titik mata angin, arah mata angin terdiri dari utara, timur, barat, dan selatan. Dengan mengidentifikasi arah ini, pilot dan individu lain dapat merencanakan rute mereka dengan tepat.

Kebanyakan kompas mengandalkan magnet untuk menunjukkan arah mata angin. Berkat inti besi cairnya, bumi mempunyai medan magnet. Medan magnet yang kuat ini dikenal sebagai magnetosfer. Kompas pada umumnya memiliki jarum magnet yang berputar hingga menunjuk ke utara. Setelah sejajar dengan magnet utara, kompas kemudian akan menunjukkan tiga arah mata angin lainnya: timur, barat, dan selatan.

Mengapa Pesawat Masih Memiliki Kompas

Mengingat metode pengoperasiannya yang berteknologi rendah, Anda mungkin berasumsi bahwa kompas sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi digunakan dalam industri penerbangan. Namun, ini tidak jauh dari kebenaran. Terlepas dari ukuran atau jenisnya, semua pesawat memiliki setidaknya satu kompas; itu adalah persyaratan yang ditetapkan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).

Kebanyakan pesawat tentunya sudah dilengkapi dengan indikator arah. Indikator arah dirancang untuk menunjukkan arah terbangnya pesawat. Lantas, mengapa pesawat masih dilengkapi kompas padahal sudah memiliki indikator arah?

Indikator pos adalah instrumen giroskopik, dan seperti semua instrumen giroskopik, indikator ini rentan terhadap kesalahan penyeimbangan. Jika gyro tidak seimbang sempurna, indikator arah akan menunjukkan arah yang tidak akurat. Indikator arah pada dasarnya akan “melayang”, menunjukkan arah yang sedikit melenceng dari arah sebenarnya.

Kompas magnetik tidak mengalami kesalahan ini. Mereka bekerja dengan menggunakan jarum magnet untuk mengungkapkan arah mata angin, sedangkan indikator arah bekerja melalui gyro. Oleh karena itu, kompas tidak akan melayang atau kehilangan keakuratannya. Faktanya, pilot sering mengatur ulang indikator arah menggunakan kompas yang ada di dalam pesawat.

Alasan lain mengapa pesawat masih dilengkapi kompas adalah karena mereka sepenuhnya independen dan mandiri. Kompas tidak memerlukan daya atau data dari sumber eksternal apa pun. Ini berarti kompas akan selalu berfungsi — meskipun ada masalah dengan instrumen lain di pesawat.

Stempel Waktu:

Lebih dari Ruang Monro Aero