Inside Quantum Technology's "Inside Scoop:" Quantum dan Bencana Alam

Inside Quantum Technology's "Inside Scoop:" Quantum dan Bencana Alam

Node Sumber: 2614330
Bencana alam memengaruhi hampir semua orang di seluruh dunia, tetapi sekarang mungkin ada cara untuk membantu memprediksi dan mengurangi situasi ini berkat komputasi kuantum.
By Kenna Hughes-Castleberry diposting 28 April 2023

Bencana alam seperti angin topan, gempa bumi, dan tsunami berpotensi menyebabkan kerusakan infrastruktur, harta benda, dan nyawa manusia. Memprediksi dan memitigasi bencana ini adalah tugas yang menantang, dan para ilmuwan serta peneliti telah mengeksplorasi berbagai teknologi untuk membantu upaya ini. Komputasi kuantum adalah salah satu dari berbagai teknologi yang dapat menawarkan beberapa hasil yang menjanjikan. Dari mengukur gelombang gravitasi hingga prediksi cuaca, komputer generasi mendatang ini mungkin menjadi kunci untuk menciptakan sistem peringatan dan mitigasi bencana alam yang lebih efektif.

Melihat Data Satelit

Karena banyak dari bencana alam tersebut, khususnya tsunami atau angin topan, dapat dilihat melalui satelit, citra satelit dapat digunakan sebagai basis data untuk dianalisis oleh komputer kuantum. Dengan menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan dari sensor dan satelit, komputer kuantum dapat memprediksi area yang lebih berisiko terhadap bencana alam ini, serta kemungkinan tahun-tahun di mana musim tsunami atau angin topan bisa menjadi sangat buruk. Misalnya, data tentang kondisi atmosfer, arus laut, dan aktivitas seismik semuanya dapat dianalisis untuk memberikan prediksi yang lebih akurat di seluruh dunia.

Perkiraan cuaca

Komputasi kuantum juga dapat digunakan untuk membantu membuat prediksi cuaca, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi lebih banyak bencana alam berbasis cuaca seperti tornado atau banjir bandang. Dengan algoritme pengoptimalannya, komputasi kuantum dapat membantu menciptakan sistem peringatan yang lebih efisien untuk peristiwa ini atau membantu membuat peta tempat menempatkan sirene dan perangkat peringatan lainnya sehingga dapat didengar oleh semua orang.

Pengukuran Gempa

Dalam artikel terbaru untuk Penelusuran majalah, saya mewawancarai dr.Daniel Bodice, seorang profesor di University of Birmingham, yang melihat penggunaan teknologi kuantum untuk mengukur gempa bumi dan memprediksi di mana mereka akan menyerang selanjutnya. Karena gempa bumi hampir tidak mungkin diprediksi (sebagian besar perkiraan memberikan rentang tahun), memiliki sistem yang lebih sensitif, sistem yang memperhatikan gelombang gravitasi bumi, dapat membantu menciptakan sistem peringatan yang lebih berdampak, menyelamatkan nyawa dalam prosesnya.

Mitigasi Bencana Alam

Komputasi kuantum juga dapat membantu mengurangi dampak bencana alam. Misalnya, dalam kasus gempa bumi, komputer kuantum dapat digunakan mensimulasikan perilaku bangunan dan struktur lainnya di bawah kondisi seismik yang berbeda. Dengan menjalankan simulasi ini, para insinyur dapat mengidentifikasi titik lemah pada bangunan dan struktur lainnya, serta mengembangkan strategi untuk membuatnya lebih tahan terhadap gempa bumi. Ini dapat membantu meminimalkan kerusakan dan menyelamatkan nyawa jika terjadi gempa bumi. Proses yang sama dapat diulangi dengan struktur lain seperti rel kereta api, membantu meminimalkan kereta tergelincir.

Demikian pula, komputasi kuantum dapat digunakan untuk mensimulasikan perilaku daerah pesisir selama badai dan peristiwa cuaca buruk lainnya. Dengan menjalankan simulasi ini, peneliti dapat mengidentifikasi area yang berisiko tinggi terkena banjir atau kerusakan lainnya, dan mengembangkan strategi untuk melindungi area tersebut. Misalnya, tanggul laut dan penghalang lainnya dapat dibangun untuk melindungi masyarakat pesisir dari gelombang badai, dan rencana evakuasi dapat dikembangkan untuk membantu orang-orang mengevakuasi daerah yang berisiko tinggi banjir dengan aman.

Sementara komputasi kuantum masih memiliki jalan panjang dalam membantu memajukan sistem peringatan untuk bencana alam, banyak manfaat yang diperkirakan akan terjadi dapat menjadi signifikan dalam membuat dunia kita lebih kuat terhadap situasi ini, dan membantu menyelamatkan ribuan nyawa di proses.

Kenna Hughes-Castleberry adalah staf penulis di Inside Quantum Technology dan Science Communicator di JILA (kemitraan antara University of Colorado Boulder dan NIST). Ketukan tulisannya termasuk teknologi dalam, metaverse, dan teknologi kuantum.

Stempel Waktu:

Lebih dari Di dalam Teknologi Kuantum