Terlepas dari Tantangan Virgin Orbit, Pendanaan Spacetech Tetap Stabil

Terlepas dari Tantangan Virgin Orbit, Pendanaan Spacetech Tetap Stabil

Node Sumber: 2559161

Virgin Orbit, perusahaan peluncuran satelit yang didirikan oleh Sir Richard Branson, menghadapi beberapa tantangan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Mei 2020, upaya pertama perusahaan untuk meluncurkan roket ke luar angkasa gagal karena kerusakan pada mesin roket. Kemudian, pada Juli 2020, Virgin Orbit mengumumkan akan merumahkan sekitar 350 karyawannya akibat dampak ekonomi dari pandemi COVID-19.

Meski mengalami kemunduran, pendanaan teknologi luar angkasa tetap stabil. Faktanya, menurut laporan Space Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang berfokus pada industri luar angkasa, perusahaan-perusahaan teknologi luar angkasa berhasil mengumpulkan dana sebesar $5.8 miliar pada tahun 2019. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 30% dari tahun sebelumnya.

Salah satu alasan stabilnya pendanaan ini adalah meningkatnya permintaan akan layanan berbasis satelit. Satelit digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk komunikasi, navigasi, dan penginderaan jauh. Karena semakin banyak industri yang bergantung pada layanan ini, permintaan peluncuran satelit diperkirakan akan meningkat.

Faktor lain yang mendorong pendanaan teknologi luar angkasa adalah munculnya teknologi baru. Misalnya, roket yang dapat digunakan kembali, seperti yang dikembangkan oleh SpaceX, telah mengurangi biaya peluncuran satelit ke orbit secara signifikan. Hal ini membuat ruang lebih mudah diakses oleh perusahaan kecil dan startup.

Selain itu, pemerintah di seluruh dunia berinvestasi dalam eksplorasi dan penelitian luar angkasa. Misalnya, anggaran NASA untuk tahun fiskal 2021 mencakup $25.2 miliar untuk eksplorasi ruang angkasa dan sains. Pendanaan ini akan mendukung proyek seperti program Artemis, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2024.

Terlepas dari tren positif ini, perusahaan-perusahaan teknologi luar angkasa masih menghadapi tantangan yang signifikan. Kegagalan peluncuran, hambatan peraturan, dan persaingan dari pemain mapan hanyalah beberapa hambatan yang harus diatasi oleh startup.

Namun, investor tetap optimis terhadap potensi teknologi luar angkasa. Dalam wawancara baru-baru ini dengan CNBC, pemodal ventura Steve Jurvetson menyatakan bahwa ia yakin “kita berada di awal era baru dalam eksplorasi dan komersialisasi ruang angkasa.”

Kesimpulannya, meskipun tantangan yang dihadapi Virgin Orbit baru-baru ini mungkin telah menimbulkan kekhawatiran mengenai stabilitas pendanaan teknologi ruang angkasa, industri ini secara keseluruhan tetap kuat. Dengan meningkatnya permintaan akan layanan berbasis satelit, teknologi baru, dan dukungan pemerintah, startup teknologi ruang angkasa memiliki masa depan yang cerah.