Robert Kiyosaki Menjelaskan Mengapa Dia Tidak Tertarik dengan ETF Bitcoin Spot

Robert Kiyosaki Menjelaskan Mengapa Dia Tidak Tertarik dengan ETF Bitcoin Spot

Node Sumber: 3092006

Dalam wawancara mendalam dengan Jeremy Szafron dari Kitco News, Robert Kiyosaki, penulis terkenal dan pakar keuangan, berbagi analisisnya tentang iklim ekonomi saat ini. Diskusi Kiyosaki mencakup beragam topik, mulai dari potensi jatuhnya pasar saham hingga tantangan keuangan yang dihadapi generasi baby boomer, menawarkan wawasan berharga mengenai komoditas, ketegangan geopolitik, dan pandangannya mengenai emas, perak, dan Bitcoin.

Pandangan Ekonomi dan Generasi Baby Boomer

Kiyosaki melukiskan gambaran suram bagi generasi baby boomer, dengan menunjukkan posisi genting yang mereka alami akibat peralihan dari program pensiun tradisional ke ketergantungan pada pasar saham melalui 401(k) dan IRA sejak tahun 1974. Ia menggarisbawahi kerentanan tersebut. generasi ini, yang banyak berinvestasi di pasar saham, berpotensi menyebabkan jatuhnya pasar. Kiyosaki memperingatkan akan meluasnya kesulitan keuangan di kalangan generasi baby boomer karena sumber utama pendapatan pensiun mereka—S&P 500—menghadapi volatilitas. Ia mengaitkan krisis yang akan terjadi ini dengan sistem ekonomi yang lebih luas yang semakin menyukai utang dan investasi spekulatif dibandingkan aset yang solid dan berwujud.

Komoditas dan Strategi Investasi

Kiyosaki sangat menganjurkan komoditas, terutama perak, dengan menyoroti peran gandanya sebagai logam industri dan aset moneter. Dia mengkritik ketergantungan sistem keuangan pada “uang palsu” dan utang, serta menekankan pentingnya investasi pada aset berwujud seperti emas, perak, dan Bitcoin. Filosofi investasinya didasarkan pada skeptisisme terhadap aset kertas, yang menurutnya rentan terhadap inflasi, kebijakan pemerintah, dan manipulasi pasar. Pendirian Kiyosaki adalah bahwa komoditas fisik menawarkan lindung nilai terhadap risiko-risiko ini, memberikan landasan bagi portofolio investasi yang lebih aman.

Bitcoin dan Cryptocurrency

Kiyosaki mengungkapkan bahwa dia memiliki 66 Bitcoin, menggambarkan keyakinannya pada nilai mata uang kripto meskipun memiliki volatilitas. Dia membahas dampak ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS terhadap pasar, dan memperkirakan bahwa masuknya dana pensiun ke dalam Bitcoin akan menaikkan harganya secara signifikan. Pendekatan Kiyosaki terhadap Bitcoin mencerminkan filosofi investasinya: preferensi terhadap aset berwujud dibandingkan aset kertas atau digital, seperti ETF. Dia berpendapat bahwa memiliki Bitcoin sebenarnya menawarkan tingkat keamanan dan potensi apresiasi yang tidak dapat ditandingi oleh aset kertas:


<!–

Tidak digunakan

->


<!–

Tidak digunakan

->

"Saya memecahkan rekor: emas, perak, dan Bitcoin. Tidak ada ETF. Apa pun yang bisa dicetak seseorang, saya tidak ingin menyentuhnya. Saya tidak suka dolar, saya tidak suka obligasi, saya suka aset keras."

Real Estat dan Pasar Perumahan

Memprediksi penurunan pasar real estat, Kiyosaki menghubungkan titik-titik antara meningkatnya pengangguran dan ketidakstabilan keuangan generasi baby boomer. Ia mengantisipasi dampak yang akan terjadi pada pasar perumahan seiring dengan menurunnya lapangan kerja dan generasi baby boomer, yang sangat bergantung pada pasar saham untuk masa pensiun, mulai merasakan dampaknya. Kritiknya juga mencakup kebijakan konvensional dalam perencanaan keuangan, khususnya rasio saham terhadap obligasi sebesar 60/40, yang menurutnya sudah ketinggalan zaman dan berisiko dalam iklim perekonomian saat ini.

Ketegangan Geopolitik dan Ekonomi Global

Kiyosaki tidak segan-segan mengkritik keputusan politik dan dampak ekonominya. Ia secara khusus mengkritik kebijakan-kebijakan yang menurutnya telah menyebabkan peningkatan inflasi dan membahayakan kemandirian energi, dengan merujuk pada keputusan-keputusan seperti pembatalan Keystone Pipeline. Kiyosaki memandang tindakan tersebut berkontribusi terhadap ketidakstabilan ekonomi dan melemahnya posisi keuangan AS di kancah global.

Filosofi Investasi

Sepanjang wawancara, Kiyosaki menekankan filosofi investasinya, yang lebih mengutamakan aset keras dibandingkan aset kertas dan menyatakan skeptisisme terhadap sistem keuangan tradisional. Ia memandang tantangan perekonomian saat ini sebagai peluang bagi investor untuk memperoleh kekayaan dengan memposisikan diri secara strategis pada aset berwujud yang menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.

[Embedded content]

Stempel Waktu:

Lebih dari CryptoGlobe