RAAF bekerja sama dengan Indonesia untuk pengawasan maritim

RAAF bekerja sama dengan Indonesia untuk pengawasan maritim

Node Sumber: 2694661
Pesawat patroli maritim Boeing 737 TNI-AU berangkat dari Pangkalan RAAF Darwin di Northern Territory untuk misi Ex Albatross Ausindo 23. Foto: SGT Pete Gammie.

Personel Angkatan Udara Australia telah bermitra dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara untuk melakukan misi pengawasan maritim di dekat Darwin.

Personil dari Skuadron No. 11 RAAF dan lima rekan skuadronnya mengikuti Latihan Albatross AusIndo, salah satu dari tiga latihan tahunan yang dilakukan RAAF bersama TNI AU.

Pelatihan tersebut berfokus pada pelatihan udara dan darat dengan pesawat patroli maritim RAAF P-8A Poseidon dan Boeing 737 TNI-AU.

Koordinator taktis Letnan Penerbangan Candice Kaur, dari Skuadron No. 11, mengatakan perannya di P-8A adalah mengelola sensor di pesawat dan mengambil bagian dalam perencanaan misi, termasuk berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara.

Salah satu misinya adalah melakukan kesadaran domain maritim.

“Kami berangkat dari Darwin, beroperasi di wilayah tetangga, dan melewati setiap kontak yang kami temui antara kedua aset udara tersebut,” kata FLTLT Kaur.

Perwira Komandan Grup Sayap 92 Kapten Paul Carpenter mengatakan selama latihan, yang berakhir pada 24 Mei, bahwa kesempatan untuk berlatih bersama selama latihan membangun hubungan penting antara kedua negara.

“Kami memiliki kedua pesawat di landasan RAAF Base Darwin, namun yang terpenting, kami juga memiliki awak pesawat dan awak darat yang bekerja berdampingan satu sama lain di lokasi yang sama,” kata GPCAPT Carpenter.

KONTEN YANG DIPROMOSIKAN

Komandan Skuadron Nomor 5 (TNI-AU) Letkol Hendro Sukamdani mengatakan, misi berbasis skenario yang dilakukan dalam latihan empat hari tersebut memberikan pengalaman baru bagi awak pesawat Indonesia.

“Dengan bisa bertemu langsung dengan awak pesawat Australia, memungkinkan kami untuk mengembangkan apresiasi yang lebih dalam terhadap kemampuan udara masing-masing dan berbagi pengetahuan,” kata Letkol Hendro Sukamdani.

Sudah 11 tahun sejak latihan yang sebelumnya diadakan setiap tahun di Indonesia, dilakukan di Australia.

Stempel Waktu:

Lebih dari Penerbangan Australia