Nvidia dan Foxconn Menjalin Aliansi untuk Mendukung Pabrik AI

Nvidia dan Foxconn Menjalin Aliansi untuk Mendukung Pabrik AI

Node Sumber: 2949048

Dalam kolaborasi baru-baru ini, Nvidia, perusahaan chip terkemuka, dan Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik, telah mengumumkan kemitraan mereka untuk membangun pusat data generasi berikutnya.

Dijuluki 'pabrik AI', fasilitas ini diharapkan dapat mendukung pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan di berbagai industri, dengan fokus awal pada kendaraan otonom.

Pabrik AI: Masa Depan Pemrosesan Data

Kedua perusahaan berbagi visi mereka pada acara teknologi tahunan Foxconn di Taipei. CEO Nvidia, Jensen Huang, mengutarakan konsep pabrik AI yang mengubah keadaan. Dia berkata,

“Jenis manufaktur baru telah muncul: produksi intelijen. Dan pusat data yang memproduksinya adalah pabrik AI.”

Selain itu, Huang menekankan bagaimana pabrik AI ini dapat terus memproses data dari kendaraan otonom, meningkatkan kemampuan mereka.

Secara signifikan, Ketua Foxconn, Liu Young-way, menyoroti transisi Foxconn dari sekadar entitas layanan manufaktur menjadi penyedia solusi platform. Oleh karena itu, jelas bahwa pabrik AI lebih dari sekadar pusat data. Mereka dibayangkan sebagai pusat produksi intelijen, di mana data diubah menjadi wawasan AI yang dapat ditindaklanjuti.

Selain itu, Nvidia telah mengonfirmasi bahwa pabrik AI akan banyak menggunakan chip canggihnya, termasuk superchip GH200. Namun, dinamika geopolitik ikut berperan di sini, karena Nvidia saat ini dilarang menjual chip ini di Tiongkok. Selain itu, Nvidia juga terjebak dalam pembatasan ekspor AS baru-baru ini, yang melarang penjualan beberapa chip AI dan gaming kelas atas.

Menggemparkan Industri Otomotif

Selain bidang AI, kolaborasi ini juga bertujuan untuk merevolusi bidang kendaraan listrik (EV). Foxconn, yang terkenal secara global sebagai pemasok iPhone utama Apple, ingin mengarahkan kesuksesannya ke industri kendaraan listrik.

Awal tahun ini, Foxconn dan Nvidia mengumumkan upaya mereka untuk mengembangkan platform untuk kendaraan otonom. Akibatnya, Foxconn bertujuan untuk memproduksi unit kontrol elektronik (ECU) yang didukung oleh chip DRIVE Orin Nvidia, yang menargetkan pasar global.

Namun, peta jalan EV penuh tantangan. Meskipun Foxconn meluncurkan van kargo listrik barunya, Model N, namun belum ada pesanan yang signifikan. Meskipun ada rencana ambisius untuk menguasai hampir separuh pasar kendaraan listrik global, jalur mereka masih harus menghadapi banyak rintangan.

Nvidia Meluncurkan Alat AI di Era “Siapapun Bisa Menjadi Programmer”

Nvidia Meluncurkan Alat AI di Era “Siapapun Bisa Menjadi Programmer”

Implikasi Global

Kolaborasi ini bukan hanya tentang perkawinan perangkat keras dan perangkat lunak. Ini tentang gabungan kekuatan dua raksasa yang membentuk masa depan industri. Karena chip Nvidia memainkan peran penting dalam aplikasi AI, kehebatan manufaktur Foxconn tidak ada bandingannya.

Kemitraan ini juga memiliki dimensi geopolitik. Pembatasan ekspor AS baru-baru ini berdampak signifikan terhadap Nvidia operasi di Cina, khususnya terkait kartu grafis GeForce RTX 4090 mereka. Meskipun ada permintaan dari kalangan video gamer dan desainer grafis, Nvidia harus menarik inventarisnya dari platform belanja Tiongkok.

Meski demikian, dengan kolaborasi baru ini, Nvidia dan Foxconn berupaya melampaui tantangan-tantangan ini. Mereka bertujuan untuk memanfaatkan potensi AI dan EV, menciptakan ekosistem yang dapat mendefinisikan kembali cara industri beroperasi.

Secara signifikan, hubungan Nvidia dan Foxconn lebih dari sekedar aliansi komersial. Ini adalah contoh teladan tentang apa yang mungkin terjadi ketika para pelaku teknologi dan industri besar berkolaborasi. Ketika AI terus merasuki setiap aspek kehidupan kita dan kendaraan listrik menjadi kebutuhan pokok, aliansi ini mungkin menjadi katalis yang mempercepat masa depan.

Stempel Waktu:

Lebih dari Berita Meta