Pembunuhan Israel di Beirut: 5 Hal Penting

Pembunuhan Israel di Beirut: 5 Hal Penting

Node Sumber: 3044980
Serangan mematikan di Beirut (Arsip: iStock.com/Zenobillis)

Dalam peristiwa yang menakjubkan, sebuah titik tepat menyerang di Lebanon menyingkirkan Wakil Ketua Hamas Saleh al-Arouri dan dua letnannya. Pembunuhan yang ditargetkan di jantung kubu Hizbullah di Beirut, yang diyakini secara luas diatur oleh Israel, memiliki implikasi yang signifikan. Berikut adalah lima poin penting:

Aturan telah berubah: Tiga bulan setelah pembantaian tanggal 7 Oktober, keragu-raguan Israel untuk melakukan operasi serangan besar-besaran di Lebanon telah hilang. Operasi di Beirut bukan hanya tentang pembalasan; Hal ini menandakan transformasi yang lebih luas dalam perhitungan risiko dan postur keamanan Israel.

Peristiwa 7 Oktober mendorong evaluasi ulang, mendorong para pemimpin Israel untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif dan agresif terhadap ancaman regional. Serangan di Beirut merupakan indikasi awal bahwa Israel sedang mereformasi seluruh doktrin pertahanannya.

Hamas masih belum memahaminya: Meskipun terdapat indikasi yang jelas bahwa Israel bertekad untuk membalas kekejaman 7 Oktober, para pemimpin Hamas gagal untuk sepenuhnya mengakui tekad Yerusalem. Kebanyakan pemimpin Hamas tidak mengubah rutinitas mereka atau meningkatkan keamanan mereka, mengatakan pakar intelijen Ronen Bergman.

Al-Arouri yang seharusnya ekstra hati-hati tidak menyangka Israel akan mengincarnya di jantung pusat syaraf Hizbullah. Keyakinan yang salah arah ini terbukti berakibat fatal bagi pemimpin teror Hamas, yang mendapati dirinya berada di pusat sasaran Israel.

Perburuan Israel sedang berlangsung: Setelah pembantaian 7 Oktober, Israel berjanji akan melakukan pembalasan. Operasi yang cepat dan penuh perhitungan di Beirut menunjukkan bahwa aparat keamanan Israel secara aktif melakukan upaya a misi komprehensif untuk memburu teroris yang dicari.

Dinas keamanan Shin Bet membentuk tim khusus, dengan nama sandi Nili, untuk melacak dan melenyapkan para pembunuh 7 Oktober, kemungkinan besar bekerja sama dengan Mossad dan IDF. Jika ada keraguan mengenai niat Israel, kini jelas bahwa proyek ini sudah berjalan.

Kecerdasan dan eksekusi yang luar biasa: Operasi Beirut memerlukan informasi yang tepat, waktu yang tepat, koordinasi yang rumit, perencanaan yang cermat, dan kemampuan serangan yang presisi. Hasil yang sukses ini merupakan pengingat bahwa Israel unggul dalam semua hal di atas.

Operasi ini juga menunjukkan bahwa persenjataan operasi khusus Israel lebih bervariasi dari sebelumnya; drone dan teknologi canggih kini melengkapi taktik dan alat tradisional.

Dilema Hizbullah: Detail pasti dan modus operandi pembunuhan di Beirut hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, operasi tersebut kemungkinan besar melibatkan penetrasi mendalam terhadap pertahanan Hizbullah, mungkin melalui agen lokal atau bahkan a tim Mossad Di tanah

Pelanggaran keamanan ini harus sangat memprihatinkan bagi Sekretaris Jenderal Nasrallah dan para pemimpin Irannya. Masalah ini menjadi sangat akut ketika Hizbullah memperdebatkan tanggapan yang tepat sambil berusaha menghindari perang yang berpotensi menimbulkan kehancuran.

Stempel Waktu:

Lebih dari Radar Israel