Apakah mungkin untuk menjadi zero-waste di dunia konsumen?

Node Sumber: 872474

nol_limbah

Salah satu masalah paling umum yang telah mengganggu flora dan fauna alam dan memiliki dampak signifikan terhadap iklim di seluruh dunia adalah pemanasan global. Ketika para ahli ekologi mencoba mencari solusi yang berbeda untuk menyelamatkan planet kita, salah satu solusi tersebut, yang telah mengguncang dunia, adalah revolusi tanpa limbah. Berbeda dengan pengelolaan limbah dan daur ulang produk limbah, zero-waste mengacu pada pencegahan limbah dengan segala cara. Bergantung pada seperangkat prinsip, zero-waste mendorong penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali dan mencegah penggunaan barang-barang sekali pakai, seperti plastik.

Perusahaan seperti Kontainer S Jones, yang menjual dan menyewakan kontainer sebagian besar untuk pengiriman barang, juga telah memperkenalkan penggunaan kontainer ramah lingkungan alternatif untuk tujuan lain termasuk konversi ke gedung, ruang pamer dan unit pameran, yang memfasilitasi pengurangan limbah. Pemerintah, organisasi, dan warga dari berbagai negara di seluruh dunia telah berkumpul untuk mengatasi produksi sampah plastik yang tidak perlu. Baru-baru ini, pemerintah Inggris mengumumkan rencana 25 tahun yang bertujuan untuk menetapkan standar emas global untuk sepenuhnya menghilangkan plastik dari wilayah tersebut.

Namun, sejumlah konsumen modern, yang selalu menggunakan plastik untuk belanja dan menyimpan berbagai jenis barang, tidak dapat membayangkan hidup mereka tanpa kantong plastik sekali pakai atau wadah penyimpanan plastik. Saat Anda berjalan menyusuri lorong supermarket lokal, Anda akan menemukan rak-rak berisi barang-barang seperti nasi, pasta, tepung, dan bahkan sayuran dalam kantong plastik, dan minuman seperti susu dan jus dalam botol plastik. Makanan takeaway dan makanan penutup juga cenderung datang dalam wadah plastik. Di sisi lain, ketika kami berbelanja online, semua barang kami dikirim dalam paket besar yang menggunakan banyak plastik untuk mengemas barang. Dengan begitu banyak plastik yang digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kita lakukan hanyalah membuang barang-barang plastik sekali pakai itu ke tempat sampah dan tidak pernah melihatnya lagi. Sampah yang tidak diperhatikan ini, yang kita hasilkan selama bertahun-tahun, kini telah menyebabkan polusi plastik, yang memiliki dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta lingkungan.

Meskipun hidup tanpa plastik mungkin terdengar tak terbayangkan, bukan tidak mungkin. Jika kita melihat kembali jauh ke dalam sejarah kita sendiri, kita dapat menemukan solusi sederhana, yang dapat membantu kita menjalani kehidupan tanpa limbah. Satu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh banyak orang adalah dunia sebelum plastik. Bagi banyak dari kita, plastik telah ada selamanya. Sementara plastik sebenarnya ditemukan pada awal 19th abad, itu hanya diproses untuk membuat barang-barang plastik sekali pakai sampai akhir 1950-an. Baru setelah tahun 1960-an produksi massal plastik sekali pakai dimulai dan menjadi populer di seluruh dunia.

Jadi, bagaimana orang mengelola sebelum diperkenalkannya plastik sekali pakai? Jawaban sederhana untuk pertanyaan kompleks ini adalah mereka memiliki sumber daya yang tersedia untuk bertahan hidup. Setiap kali orang pergi berbelanja, mereka akan membawa beberapa barang, seperti buah-buahan, sayuran, roti dan unggas, dibungkus dengan kertas. Di sisi lain, barang-barang seperti susu, selai, dan saus tersedia dalam botol kaca, yang dapat dikembalikan atau digunakan kembali. Selain itu, orang menggunakan tas, wadah, dan botol yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan semuanya, dan sering kali membersihkan dan menggunakannya kembali seiring waktu.

Karena tidak mungkin melakukan zero-waste dalam semalam, salah satu cara paling sederhana untuk hilangkan plastik dari kehidupan kita sehari-hari adalah dengan mengubah cara pandang kita. Kita perlu lebih menyadari bagaimana konsumsi plastik kita membahayakan dunia. Saat kami mulai lebih menghargai lingkungan dan alam sekitar kami, kami akan mulai bekerja untuk mencapai tujuan keberlanjutan kami. Baik konsumen maupun merek perlu mengubah gaya hidup mereka dan bekerja sama untuk sepenuhnya menghentikan penggunaan produk plastik sekali pakai.

Sebagai bagian dari rencana 25 tahun, pemerintah Inggris sekarang mendesak supermarket untuk mendirikan “lorong bebas plastik”. Lorong-lorong ini akan terdiri dari semua produk makanan lepas, yang akan memberi konsumen kesempatan untuk menggunakan kantong kertas atau wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan dan membeli barang-barang ini. Selain itu, orang-orang sekarang didorong untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik atau botol air dan menggunakan sedotan dan botol air yang dapat digunakan kembali. Pecinta kopi juga dihimbau untuk membawa cangkir kopi yang dapat digunakan kembali dan diisi ulang di kedai kopi.

Tujuan akhir dari inisiatif ini adalah untuk melestarikan semua sumber daya dengan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap konsumsi, penggunaan kembali dan produksi. Apalagi pergi tanpa limbah, warga dunia juga harus mengambil tindakan untuk memulihkan semua jenis produk plastik sekali pakai tanpa membakarnya atau membuangnya ke tanah, air, atau udara. Dengan bantuan inisiatif ini, pemerintah dan organisasi nirlaba mendidik konsumen agar lebih bijaksana sebelum berbelanja. Karena zero-waste adalah tujuan jangka panjang, mencapainya mungkin, tetapi efeknya hanya akan terlihat setelah bertahun-tahun dedikasi dan upaya gabungan.

Sumber: https://www.theenvironmentalblog.org/2020/03/is-it-possible-to-be-zero-waste-in-a-consumer-world/

Stempel Waktu:

Lebih dari Teknologi hijau