3 cara untuk melibatkan siswa dalam perjuangan produktif

3 cara untuk melibatkan siswa dalam perjuangan produktif

Node Sumber: 2017226

Apa yang kamu lakukan ketika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan? Pikirkan dulu sebentar. Anda sedang menghadapi tantangan baru – apakah itu belajar memperbaiki pipa yang pecah, melakukan hobi baru, atau hanya berjuang untuk menemukan sesuatu. Apa pekerjaanmu?

Saya telah mengajukan pertanyaan ini kepada ratusan orang dan hal pertama yang sering mereka katakan adalah, "Saya Google." (Kemudian saya bercanda tentang masa sebelum internet ketika kami perlu menghabiskan waktu melihat-lihat Encyclopedia Britannica untuk menemukan jawaban kami.)

Dalam pendidikan, tantangan besar adalah bagaimana mengajarkan siswa apa yang harus dilakukan ketika mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sistem apa yang dibutuhkan agar perjuangan produktif berlangsung di ruang kelas dan sekolah? Bagaimana siswa belajar berjuang sehingga mereka akhirnya bisa memecahkan masalah untuk diri mereka sendiri?

Penelitian dalam ilmu saraf memberi tahu kita bahwa otak kita menumbuhkan jalur saraf baru saat kita berada di ambang tantangan. Sering disebut “Prinsip Goldilocks” belajar – tidak bisa terlalu mudah atau terlalu sulit, itu harus tepat. 

Istilah "perjuangan produktif" banyak digunakan dalam pendidikan, tetapi apa artinya sebenarnya bagi pengajaran dan belajar?

Memahami perjuangan produktif

James Nottingham memiliki visual yang luar biasa situs web disebut "lubang belajar." Ini menggambarkan apa yang terjadi pada otak kita ketika kita mempelajari sesuatu yang baru dan sedang berjuang, dan kemudian bagaimana kita bekerja melalui perjuangan untuk keluar dari sisi lain pembelajaran. 

Sayangnya, banyak siswa (dan guru) terjebak dalam lubang perjuangan. Untuk keluar dari lubang, penting untuk secara sengaja membangun keterampilan ketahanan.

Danielle Sullivan, Direktur Konten dan Implementasi Nasional, Curriculum Associates

Danielle Sullivan membawa pengalaman mengajar selama 10 tahun ke dalam perannya sebagai direktur konten dan implementasi nasional di Rekan Kurikulum. Dia berspesialisasi dalam membangun dan memperkuat implementasi sekolah menengah dengan penekanan pada keterlibatan dan motivasi siswa. Webinar populer, presentasi, dan sesi pelatihan pengembangan profesionalnya telah menjadikannya sebagai pemimpin pemikiran dalam kesejahteraan pendidik, pengembangan pribadi, perawatan diri, dan pembangunan komunitas.

Tulisan terbaru oleh Kontributor Media eSchool (melihat semua)

Stempel Waktu:

Lebih dari E Berita Sekolah